Bandar Lampung, 4 Mei 2025 – Menjawab tantangan dunia pendidikan tinggi yang semakin menuntut keterkaitan antara teori dan praktik, Jurusan Peternakan Universitas Lampung menyelenggarakan kuliah umum bertajuk “Manajemen Industri Ternak Daging” sebagai bagian dari kegiatan praktikum mata kuliah. Dengan mengangkat tema “Prospek dan Tantangan pada Industri Ternak Daging di Indonesia”, kegiatan ini dilaksanakan di ruang R.101 dan dihadiri oleh puluhan mahasiswa semester tengah dan akhir yang tengah mempersiapkan diri memasuki dunia profesional.

Kegiatan yang digelar pada Minggu pagi pukul 07.00 WIB ini menghadirkan dua narasumber muda yang telah berkiprah di industri peternakan nasional dan internasional, yakni Denis Hikmawan, S.Pt. dan Bagaskara Sungging Wicaksana, S.Pt. Keduanya merupakan alumni Program Studi Peternakan Universitas Lampung yang kini telah menjadi praktisi berpengalaman dalam manajemen produksi dan distribusi ternak daging. Dengan gaya penyampaian yang lugas, terbuka, dan diselingi pengalaman lapangan, keduanya memberikan gambaran nyata tentang bagaimana industri peternakan beroperasi di era modern.
Dalam sesi pemaparannya, Denis Hikmawan membagikan pengalaman berharga saat bekerja di sektor industri peternakan Australia. Ia menekankan bahwa globalisasi telah mengubah wajah industri peternakan, di mana efisiensi, keberlanjutan, dan inovasi menjadi kunci keberhasilan. “Di luar negeri, manajemen peternakan dijalankan dengan sistematis dan terintegrasi. Kita harus belajar dari sana, tapi juga mampu menyesuaikan dengan kondisi lokal Indonesia,” ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya membangun koneksi, memahami standar global, serta menguasai teknologi peternakan terkini. Menurutnya, mahasiswa peternakan hari ini tidak cukup hanya paham teori, tetapi harus siap bertransformasi menjadi pelaku industri yang adaptif dan inovatif.
Sementara itu, Bagaskara Sungging Wicaksana memberikan perspektif praktis dari dalam negeri. Ia membagikan pengalamannya dalam mengelola sistem feedlot modern, menangani ribuan ekor sapi, dan mengelola kualitas daging hingga distribusi ke pasar. Bagaskara menekankan bahwa tantangan dalam industri ternak daging justru menjadi ruang bagi mahasiswa untuk mengambil peran aktif. “Kita punya potensi besar di Indonesia: lahan luas, sumber daya lokal, dan kebutuhan protein yang terus meningkat. Tapi semua itu tidak akan bernilai jika tidak ada sumber daya manusia yang mumpuni dan bermental tangguh,” tegasnya.
Ia juga mengajak mahasiswa untuk membangun karakter profesional sejak dini, mulai dari disiplin, kerja tim, hingga semangat belajar sepanjang hayat. “Industri tidak hanya membutuhkan orang pintar, tapi juga orang yang tahan banting dan punya komitmen,” tambahnya.
Kehadiran kedua narasumber muda ini memberikan dampak motivasional yang kuat bagi mahasiswa. Mereka tidak hanya melihat kuliah umum sebagai formalitas akademik, tetapi juga sebagai cermin masa depan dan peluang karier. Suasana ruang R.101 pagi itu penuh semangat, dengan berbagai pertanyaan kritis diajukan mahasiswa terkait strategi manajemen produksi, prospek usaha peternakan, hingga peluang kerja di industri nasional dan global.

Salah satu peserta, Kukuh, mahasiswa semester 4, mengungkapkan antusiasmenya. “Biasanya kalau kita belajar di kelas hanya tahu teori dan data. Tapi hari ini saya merasa benar-benar belajar dari dunia nyata. Saya jadi semangat untuk magang dan merintis usaha peternakan sendiri,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menjadi ajang memperkuat sinergi antara akademisi dan praktisi. Dosen pengampu mata kuliah menyampaikan bahwa kuliah umum seperti ini merupakan bagian dari strategi pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning), di mana mahasiswa belajar dari pelaku langsung di lapangan. Selain itu, kegiatan ini juga memperkuat semangat link and match antara perguruan tinggi dan dunia usaha serta industri (DUDI).
“Ini adalah bagian dari komitmen kami dalam menciptakan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga siap pakai, punya visi, dan punya kompetensi untuk bersaing di dunia kerja,” ujar Prof. Dr. Kusuma Adhianto, S.Pt., M.P. salah satu dosen pengampu mata kuliah.
Kuliah umum ini diharapkan menjadi pemantik semangat mahasiswa untuk terus belajar, menjalin jejaring industri, dan tidak ragu menjajaki peluang kerja atau wirausaha di bidang peternakan. Dengan tantangan global seperti persaingan produk daging impor, kebutuhan akan standar halal, serta pentingnya efisiensi produksi, mahasiswa diharapkan menjadi generasi pembaru yang mampu menjawab berbagai persoalan dengan pendekatan ilmiah dan profesional.
Penutupan acara diwarnai dengan sesi dokumentasi dan penyampaian pesan dari para narasumber untuk terus menjaga semangat belajar, memperluas wawasan, serta aktif mencari peluang. “Jangan tunggu lulus baru belajar industri. Mulai dari sekarang, libatkan diri dalam dunia nyata. Bangun skill, bangun mental, dan bangun mimpi,” pesan Denis kepada peserta.
Dengan keberhasilan pelaksanaan kuliah umum ini, Jurusan Peternakan Universitas Lampung optimistis bahwa mahasiswa akan semakin siap menyongsong peran sebagai pelaku utama dalam industri peternakan daging nasional maupun global.